Pabrik Produsen Toko Pagar BRC Muntilan Magelang
Pabrik produsen toko pagar BRC Muntilan Magelang. Pagar BRC adalah singkatan dari British Reinforced Concrete ditemukan oleh sebuah perusahaan konstruksi di Singapura. Lalu di Indonesia dikenal dengan sebutan pagar BRC yang sebenarnya terbuat dari besi beton dengan diameter 5mm sampai 8mm (tergantung dari ketinggian pagar, semakin tinggi semakin besar diameternya). Pagar BRC adalah panel pagar minimalis yang siap pasang dan semakin banyak digunakan.
Salah satu konsumen yang mempercayakan berbelanja pagar BRC kepada kami yaitu :
Nama Konsumen Pemesan : Bapak Heri
Tempat / Alamat Pengiriman : Kecamatan Muntilan, Magelang
Ukuran dan Jenis Pagar BRC yang dipilih : Tinggi 90 5EP
Bagi warga Adikarto, Congkrang, Gondosuli, Gunungpring, Keji, Menayu, Ngawen, Pucungrejo, Sedayu, Sokorini, Sriwedari, Tamanagung, Tanjung, Muntilan dan sekitarnya yang membutuhkan pintu atau pagar BRC seperti Bapak Heri, baik pagar pintu besi BRC tipe elektroplating atau Hot Dip, Tiang BRC, Klem / U-Clip aksesoris BRC, dan Kawat duri silahkan meghubungi kami untuk mendapatkan harga penawaran terbaik dari kami, silahkan menghubungi kami untuk bertanya-tanya, ber-konsultasi terlebih dahulu mengenai daftar harga terbaru, ukuran dan jenis pagar BRC sesuai kebutuhan anda. Selain menyediakan panel pagar BRC madaniah juga menerima jasa pembuatan pemasangan pintu dan pasang pagar BRC.
Kegunaan Pagar BRC diantaranya adalah :
- pagar pengaman / pembatas untuk berbagai property seperti: Rumah tinggal / Perumahan / Taman.
- Pertokoan (Ruko) / Perkantoran.
- Pabrik / Pergudangan.
- Pelabuhan / Depo Kontainer.
- Lapangan olah raga / Sekolah / Bandar Udara.
- Tower BTS / Berbagai Proyek
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link DAFTAR HARGA BRC TERBARU untuk mengetahui daftar harga BRC ukuran besi 5, 6, 7 dan 8 type elektroplating dan Hot Dip galvanis yang terbaru.
Berikut ini adalah galeri dokumentasi gambar foto pengiriman pagar BRC Kecamatan Muntilan, Magelang
Ulasan Singkat Sekilas Tentang Muntilan Magelang
Muntilan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia yang menjadi pusat perdagangan dan jasa di bagian Selatan Kabupaten Magelang. Muntilan terletak sekitar 10 Km dari Kota Mungkid yang menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota dari Kabupaten Magelang, 15 Km dari Kota Magelang, dan 25 Km dari Kota Yogyakarta. Muntilan telah lama menjadi pusat perdagangan dan jasa di bagian Selatan Kabupaten Magelang dan berada di jalur provinsi yang menghubungkan Kota Semarang, Kota Magelang, dan Kota Yogyakarta.
Kecamatan Muntilan sudah ada sejak peralihan kekuasaan atas Karesidenan Kedu dari Kesultanan Yogyakarta kepada pemerintah kolonial Inggris pada tahun 1812. Pada awal keberadaannya, kecamatan ini merupakan tempat pemukiman orang Tionghoa. Pada masa Perang Diponegoro, laporan Belanda menyebutkan bahwa salah satu benteng dari proyek Benteng Stelsel dari Jendral De Kock dibangun di kecamatan ini.
Setelah Perang Diponegoro selesai dan Kultuurstelsel diberlakukan di Jawa termasuk di Karesidenan Kedu, Muntilan tumbuh menjadi kecamatan. Namun wilayah ini diperintah oleh seorang wedana yang berkedudukan di Probolinggo (Bolinggo), satu kilometer di sebelah timur Muntilan ke arah Yogyakarta, yaitu di wilayah Kecamatan Salam sekarang. Baru pada saat pemerintah kolonial mengadakan reorganisasi pemerintahan pada tahun 1900, Muntilan menerima status sebagai kawedanan sekaligus distrik. Dengan perubahan status ini, sejak itu kedudukan wedana dipindahkan dari Probolinggo ke Muntilan sementara di kecamatan ini juga ditempatkan seorang pejabat Belanda berpangkat kontrolir yang tunduk kepada asisten residen di Magelang.
Peristiwa sejarah penting di Muntilan di antaranya adalah kedatangan Pastur F. van Lith pada tahun 1894 yang memulai penyiaran agama Katolik di antara masyarakat Jawa. Dalam waktu sepuluh tahun van Lith telah berhasil membangun suatu komunitas umat Katolik Jawa yang mencakup daerah pelayanan hingga Sendangsono di Kulon Progo, Sumber di utara, Salam di timur, dan Tumpang di arah barat. Sementara itu wilayah Borobudur dilayani oleh rekannya, Pastur Hoevenaar. Van Lith bukan hanya membangun komunitas Katolik namun juga kompleks pendidikan sekolah Katolik yang sampai sekarang masih berfungsi termasuk asrama dan rumah sakit, yang diresmikan pada tahun 1902.(Sumber)